Esensi dari Virtual Private Network (selanjutnya disebut VPN) adalah pemakaian jaringan publik (misalnya internet) untuk berkomunikasi dengan jaringan pribadi (misalnya kantor) agar dapat berjalan dengan 'aman'. Dengan kata lain tidak mudah disusupi oleh oleh pihak lain. Pada umumnya kantor-kantor akan memakai VPN untuk berkomunikasi melalui jaringan publik (internet) guna mengirimkan data. Sangat bermanfaat bagi pekerja freelance atau yang sedang tugas di luar kantor. Bahkan untuk perusahaan yang memiliki banyak cabang dan klien.
Salah satu tipe VPN yang umum dipakai adalah virtual private dial-up network (VPDN). User akan berkomunikasi dengan koneksi LAN (Local Area Network) dimana remote user akan menghubungi jaringan LAN suatu perusahaan. Perusahaan tersebut akan memakai service provider yang akan men-set up NAS (Network Access Server). Software guna menghubungi NAS harus sudah dimiliki dan di-install pada komputer (desktop/laptop) remote user. Komunikasi yang terjalin akan dienkripsi oleh service provider pihak ketiga.
Tipe lainnya adalah site-to-site VPN. Dalam hal ini perusahaan akan menggunakan hardware tertentu untuk melakukan koneksi ke beberapa situs dari jaringan LAN mereka. Koneksi yang dilakukan tetap merupakan jaringan publik (internet). Tidak menutup kemungkinan juga dipakai untuk intranet atau extranet.
Yang sangat berkembang pesat saat ini adalah intranet. Alasannya biaya investasi relatif lebih murah daripada menggunakan protokol berbayar. Yang dipakai adalah protokol TCP/IP dari sebuah perusahaan. Hanya dapat diakses oleh yang mendapat otorisasi (misalnya karyawan). Sedangkan extranet prinsip kerjanya sama dengan intranet hanya sedikit diperluas. Yang dapat mengakses selain yang sudah punya otorisasi dan berasal dari perusahaan tersebut juga pihak luar yang diberi ijin (bisa penuh atau terbatas). Biasanya dengan identifikasi username dan password. Extranet cukup populer dalam era pertukaran informasi antar perusahaan.
(sumber: wikipedia dan about.com)
Salah satu tipe VPN yang umum dipakai adalah virtual private dial-up network (VPDN). User akan berkomunikasi dengan koneksi LAN (Local Area Network) dimana remote user akan menghubungi jaringan LAN suatu perusahaan. Perusahaan tersebut akan memakai service provider yang akan men-set up NAS (Network Access Server). Software guna menghubungi NAS harus sudah dimiliki dan di-install pada komputer (desktop/laptop) remote user. Komunikasi yang terjalin akan dienkripsi oleh service provider pihak ketiga.
Tipe lainnya adalah site-to-site VPN. Dalam hal ini perusahaan akan menggunakan hardware tertentu untuk melakukan koneksi ke beberapa situs dari jaringan LAN mereka. Koneksi yang dilakukan tetap merupakan jaringan publik (internet). Tidak menutup kemungkinan juga dipakai untuk intranet atau extranet.
Yang sangat berkembang pesat saat ini adalah intranet. Alasannya biaya investasi relatif lebih murah daripada menggunakan protokol berbayar. Yang dipakai adalah protokol TCP/IP dari sebuah perusahaan. Hanya dapat diakses oleh yang mendapat otorisasi (misalnya karyawan). Sedangkan extranet prinsip kerjanya sama dengan intranet hanya sedikit diperluas. Yang dapat mengakses selain yang sudah punya otorisasi dan berasal dari perusahaan tersebut juga pihak luar yang diberi ijin (bisa penuh atau terbatas). Biasanya dengan identifikasi username dan password. Extranet cukup populer dalam era pertukaran informasi antar perusahaan.
(sumber: wikipedia dan about.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No SPAM please...