Sayonara BIOS, Hello UEFI!

Masa keemasan BIOS tampaknya tinggal menghitung hari? Menurut kabar, sistem yang akan menangani lingkungan pre-boot sebelum masuk ke operating system tidak lagi ditangani olehg BIOS (Basic Input Output System) melainkan oleh suatu sistem baru UEFI (The Unified Extensible Firmware Interface). Alasannya, UEFI akan mampu menangani beragam tuntutan hardware terbaru. Tetapi apakah akan terlaksana dalam waktu dekat? Karena ternyata UEFI pun masih menyimpan masalah.Pada awalnya UEFI hanya disebut EFI. Diperkenalkan pertama kali oleh Intel tahun 2003 dengan arsitektur IA64 Itanium-nya dan disebut sebagai Boot Initiative. Konsepnya diserahkan kepada Unified EFI Forum, yang akan mengelola dan mempromosikan standar baru untuk semua industri. Anggota utamanya antara lain, AMD, AMI, Apple, Dell, HP, IBM, Insyde, Intel, Lenovo, Microsoft, dan Phoenix. BIOS berjalan pada arsitektur x86 16-bit real mode sedangkan UEFI memberikan 'full hardware independence' (susah translate-nya daripada salah) dan antar-mukanya (interface) dipisahkan antara saat boot dan saat setelah memasuki operating system. Tujuannya agar saat hardware itu 'dikenali' maka terdapat cukup fleksibilitas bagi para produsen hardware untuk membedakan antara produsen yang satu dengan lainnya.
BIOS pertama kali diperkenalkan 25 tahun yang lalu. Sejak saat itu terdapat beberapa perubahan, IBM memperkenalkan PS/2 pada tahun 1988, sebuah BIOS dengan 32-bit Multi Channel Architecture (MCA). Kemudian muncul Advanced Risc Computing (ARC) yang bertujuan untuk
menyatukan lingkungan boot dari platform MIPS dan Alpha pada 1990-an. Selanjutnya, PowerPC dan SPARC memiliki Open Firmware (OF) dan Common Hardware Reference Platform (CHRP).
Meski sudah 'uzur' tetapi BIOS masih bertahan hingga kini, dengan antar-muka 16 bit-nya. Namun karena BIOS tak pernah dirancang untuk menangani maraknya berbagai macam hardware saat ini maka cepat atau lambat BIOS pasti akan 'pensiun'. Mungkin tidak dalam waktu dekat, karena kandidat calon penggantinya saat ini, UEFI (The Unified Extensible Firmware Interface), masih kurang mendapat dukungan.